Minggu, 01 April 2012

Jangan Nodai Perjuangan


Garda terdepan pembela kepentingan rakyat , Mahasiswa menjadi pionir yang sangat diandalkan. Daya nalar dan kekritisannya menjadi senjata dan kelebihan mereka. Karena itulah tidak sepantasnya mereka menggunakan emosi dan kekerasan dalam membela kepentingan rakyat.  

Namun sangat disayangkan aksi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi  yang dilakukan para mahasiswa dengan cara-cara kekerasan, telah mencoreng dan menodai perjuangan mereka sendiri. 

Aksi Demonstrasi yang terjadi di Makasar tentunya akan mendapat antipati dari masayarakat luas, Tindakan mereka yang merusak fasilitas umum bukannya meringankan beban masyarakat tetapi justru menjadi persoalan baru untuk rakyat.  Masyarakat sangat dikecewakan ketika mereka merusak dan menjarah restoran cepat saji. Tindakan mereka tak ubahnya seperti preman yang hanya bisa membuat rusuh dan meresahkan masyarakat.  Alih – alih membela kepentingan rakyat, tetapi mereka justru merusak fasilitas umum yang dibangun dengan uang dan keringat rakyar Indonesia.

Tak hanya kerusuhan yang terjadi di Makasar,  aksi – aksi demo para mahasiswa acapkali membuat masyarakat merasa ketakutan, dan tidak jarang terjadi bentrok dengan aparat keamanan.  Para Mahasiswa harus mengubah cara perjuangan mereka jika ingin mendapatkan kembali simpati dari masyarakat. Mereka harus meninggalkan cara-cara kekerasan dan kembali menggunakan nalar mereka dengan cara – cara yang lebih intelektual. 

Pemerintah akan lebih bersimpati  jika mahasiswa datang dengan konsep yang lebih baik. Misalnya dengan menunjukkan perhitungan yang lebih rill tentang tidak perlunya pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. 

Janganlah mahasiswa mencoreng namanya sendiri, dan menodai perjuangan mereka selama ini. Kembalikanlah simpati dan kepercayaan rakyat Indonesia dengan meninggalkan cara-cara kekerasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar