Tomcat, Serangga yang biasa disebut semut semai atau semut kayap ini belakangan menjadi perbincangan masyarakat Indonesia bak selebritis yang sedang naik daun. Masyarakat Indonesia dihebohkan sejak banyak korban di Surabaya, Jawa Timur. Saya pun ikut merasa was-was, karena kebetulan rumah Saya letaknya dekat pohon Mangga. Bicara soal Tomcat, saya akan memberi informasi melalui tulisan ini, agar masyarakat lebih mengenal serangga ini sehingga dapat mengantisipasi ketika menemukannya. Semoga bermanfaat.
Sebenarnya Tomcat bukan serangga yang mengigit atau menyerang manusia, namun apabila merasa terganggu atau terancam, maka kumbang yang mirip seperti semut ini akan mengeluarkan cairan racun yang disebut “paederin” (C25H45O9).Racun inilah yang menyebabkan Dermatitis ( Radang kulit yang disertai rasa gatal dan panas). Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar badan berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar. Dermatitis terjadi bila bersentuhan langsung dengan serangga ini, atau secara tidak langsung, misalnya melalui handuk, baju atau barang lainnya yang tercemar racun paederin .
Serangga yang digolongkan sebagai Kumbang Rove ini merupakan family dari Staphylinidae yang mempunyai nama latin Paederus Littoralis. Ciri Utamanya adalah tubuh yang memanjang berukuran antara 1 hingga 35 mm. Bagian atas badan Tomcat berwarna kuning gelap, bawah abdomen (perut) dan kepala berwarna gelap. Memiliki sepasang sayap namun tersembunyi. Sepintas mirip semut dan bila merasa terancam akan menaikkan bagian perut sehingga nampak seperti kalajengking.
Diseluruh dunia terdapat 622 spesies serangga jenis Tomcat ( Paederus Littoralis). Binatang inii bersifat Kosmopolitan (berada dimana-mana) dan sangat menyukai tempat lembab dan tanaman. Seperti Padi, Jagung dan merupakan salah satu predator Wereng. Serangga ini juga sangat menyukai cahaya. Karena itulah mereka suka sekali berada didekat lampu.
Sebenarnya Tomcat bukan serangga yang mengigit atau menyerang manusia, namun apabila merasa terganggu atau terancam, maka kumbang yang mirip seperti semut ini akan mengeluarkan cairan racun yang disebut “paederin” (C25H45O9).Racun inilah yang menyebabkan Dermatitis ( Radang kulit yang disertai rasa gatal dan panas). Setelah 24-48 jam akan muncul gelembung pada kulit dengan sekitar badan berwarna merah yang menyerupai lesi akibat terkena air panas atau luka bakar. Dermatitis terjadi bila bersentuhan langsung dengan serangga ini, atau secara tidak langsung, misalnya melalui handuk, baju atau barang lainnya yang tercemar racun paederin .
Dermatitis akibat racun paederin dari tomcat, sebenarnya bukanlah hal yang baru. Sejak bertahun-tahun yang lalu, hal ini merupakan hal yang lazim terjadi pada masyarakat pedesaan terutama pada musim panen. Umumnya penduduk menganggapnya sebagai terkena “upas banyu” (racun air), Meskipun korbannya tidak sebanyak yang terjadi di Surabaya
Namun belakangan Tomcat menjadi buah bibir dimasyarakat. Dampak yang ditimbulkan dari racun yang dikeluarkan serangga ini membuat resah masyarakat. Lalu mengapa orang yang terkena dermatitis semakin banyak dan diwaktu yang hampir bersamaan? Dari aspek ekologi , serangan tomcat tersebut disebabkan oleh rusaknya ekosistem (lingkungan). Bisa jadi lantaran banyaknya lahan persawahan yang dibangun perumahan dan dijadikan pemukiman, menyebabkan habitat serangga ini menjadi rusak, sehingga tomcat bermigrasi kehabitat manusia. Bisa juga karena terganggunya rantai makanan, dengan makin sedikitnya predator tomcat seperti cecak dan tokek karena banyak diburu manusia menyebabkan populasi tomcat meledak.
Serangga tomcat sebenarnya tidak berbahaya. Jika menemukan serangga tomcat, jangan dipukul atau dipencet, cukup ditiup sampai pergi atau diambil secara perlahan menggunakan kertas lalu dimasukkan kedalam plastik, dan buang ke tempat yang aman. Dan jika sampai terkena cairan racunnya, segera cuci menggunakan sabun sampai bersih dengan air mengalir. Kemudian langsung diberi salep kulit, Jangan menggosoknya dengan minyak telon atau sejenisnya, karena racun akan menyebar kedaerah kulit lainnya. Dan jika jumlah serangga tomcat semakin banyak dipemukiman atau rumah penduduk bisa ditanggulangi dengan menggunakan Pestisida nabati, yakni campuran daun intaran, lengkuas dan sereh ditumbuk lalu diberi air dan didiamkan selama 24 sampai 48 jam. Kemudian airnya disaring untuk disemprotkan ke serangga Tomcat. Disarankan ketika tidur lampu dimatikan dan menggunakan kelambu agar tomcat tidak menggangu saat kita tertidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar