niatnya membuat hal bodoh ini memang untuknya, tapi seakan Allah tidak mengijinkan.
sekali lagi dia berharap bertemu, tapi..... ternyata tidak ada...
ingin rasanya bertanya namun tak bisa terucap dr mulutnya.
sampai akhirnya dia tau, dia tidak akan datang, tdk akan bisa dtng,. sekali lagi kecewa menghampirinya.
dalam hati dia berkata "Mungkin Allah tidak menjodohkan kami bertemu kembali walau hanya sekali saja"
Rasa kecewa itupun diperparah dengan luka yg kembali terbuka, ternyata selama ini luka itu hanya tertutup kain kasa, perihnya pun masih sangat mengiris, sakitnya msih sangat membuat sesak.
Dia pun tidak tau harus berbuat apa saat duduk disebelah wanita lain yg ada didlm hidupnya.
Cemburu, marah, iri, semuanya bercampur aduk. Tapi dia hanya bisa terdiam dan tdk satu kalipun dia menyebut namanya saat mereka memperbincangkannya.
Dan hanya bisa berbicara dlm hati "aku tidak bisa menyebut namanya, aku tidak bisa membicarakannya, tapi aku tidak bisa berpura-pura tidak perduli dengannya?"